BAZNAS RI

Dorong Kesetaraan, BAZNAS RI Beri Pelatihan bagi 35 Mitra Dakwah di Jakarta

02/03/2025 | Daffa Yazid Fadhlan

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menggelar pelatihan bagi 35 mitra dakwah di Jakarta, guna mendukung suksesnya Program Pesantren Marjinal. Program ini bertujuan menciptakan kesetaraan dan keadilan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya kelompok marjinal.

 

Pesantren Marjinal yang akan berlangsung selama bulan Ramadan, dengan berbagai kegiatan pendidikan seperti pembinaan keagamaan, serta pemberdayaan bagi masyarakat yang kurang beruntung. 

 

Deputi II BAZNAS RI, Dr. H. M. Imdadun Rahmat, M.Si., menjelaskan bahwa program ini akan menjangkau sekitar 1.500 orang yang berkesempatan mendapatkan manfaat selama Ramadan. Sinergi antara BAZNAS RI dan para mitra dakwah diharapkan menjadi langkah penting dalam upaya membangun masyarakat yang lebih inklusif dan berkeadilan.

 

“Spiritnya adalah spirit mengajak semua untuk mengikuti pendidikan dakwah yang kita lakukan adalah pendidikan dakwah yang inklusif, sehingga tidak membiarkan mereka yang terstigma oleh sosial di lingkungan mereka terlupakan,” ujar dia di Jakarta, baru-baru ini.

 

Ia menambahkan kelompok marjinal yang menjadi sasaran program ini mencakup anak jalanan, komunitas punk, warga miskin perkotaan, pemulung, serta penyandang disabilitas seperti tunanetra, tunarungu, dan tunawicara.

 

Dari data yang ada, sekitar 60 persen dari 16.000 anak jalanan di Jakarta tidak pernah mengenyam pendidikan formal. Oleh karena itu, BAZNAS RI menghadirkan solusi melalui program pesantren yang bersifat mobile.

 

“Kita melaksanakan pesantren mobile, pesantren yang datang menyapa mereka dan disertai dengan kegiatan-kegiatan psikososial. Jadi mereka setidaknya dalam bulan Ramadan ini tersentuh oleh pendidikan dan dakwah. Begitu juga dengan anak punk yang mencapai 10.000 orang,” jelas Imdadun.

 

Selain pendidikan keagamaan, BAZNAS RI juga memberikan pelatihan kewirausahaan bagi peserta program ini, membekali mereka dengan keterampilan yang dapat membantu mereka mandiri secara ekonomi.

 

“Begitu juga sekitar 3,5 juta pemulung di Jakarta yang hidup di bawah garis kemiskinan. Maka di bulan Ramadan ini, pesantren keliling kita menyapa mereka sekaligus memberikan bantuan modal usaha syariah,” ungkapnya.

 

Sementara itu, bagi penyandang disabilitas, BAZNAS RI berupaya meningkatkan akses terhadap pendidikan agama. Berdasarkan data WHO, dari 3,2 juta penyandang disabilitas hanya 5 persen yang memiliki akses ke pendidikan agama dalam bentuk tulisan braille atau alat bantu audio. Untuk itu BAZNAS RI akan mengajarkan membaca Al-Qur’an braille serta melatih guru mode sensorik.

 

“Harapan kami, melalui program ini, kita bisa membuka sekat-sekat yang membatasi mereka, sehingga mereka memiliki akses lebih luas terhadap pendidikan dan dakwah Islam,” kata Imdadun.

 

Sebagai bagian dari komitmen terhadap inklusi sosial, BAZNAS RI juga menyediakan juru bahasa isyarat dalam Bimtek ini. Langkah ini memastikan peserta dengan disabilitas dapat mengikuti seluruh sesi dengan optimal, sejalan dengan visi BAZNAS RI untuk menjadikan dakwah lebih inklusif dan merangkul semua kalangan tanpa terkecuali.

PROVINSI BANTEN

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ  |   2.2.12